Hubungankota-kota utama dengan daerah-daerah dapat dijelaskan melalui teori hirarki perkotaan. Hirarki perkotaan merupakan suatu sistem perkotaan dalam suatu kawasan tertentu. Hal tersebut menentukan standar pelayanan yang diberikan pada masing-masing perkotaan. Terdapat berbagai jenis hirarki perkotaan ditinjau dari berbagai sudut pandang. FungsiKota sebagai Lokasi Pusat Kegiatan Berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999, kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. 4 Klasifikasi Kota Berdasarkan Sejarah Pertumbuhannya. Kota yang berawal dari pusat Pertambangan. Contoh kota : Balik Papan, Bontang, Cepu dan Tembangapura. Kota yang berawal dari pusat Perkebunan. Contoh kota : Bogor, Bandung, Subang. Kota yang berawal dari pusat administrasi atau kerajaan. Contoh kota : Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Cirebon. KlasifikasiKota. Dalam membedakan kota satu dengan lainnya terdapat beberapa sistem klasifikasi kota di antaranya, 1. Berdasarkan Penduduk. a. Megapolitan : > 5 juta jiwa. b. Metropolitan : 1 juta - 5 juta jiwa. c. Kota Besar : 500.000 - 1 juta jiwa. Bukuini menampilkan beberapa konsep kota dan 20 teori pertumbuhan kota (pertumbuhan), yang diharapkan memberikan manfaat positif bagi para pembaca yang sedang mendalami masalah Manajemen Perkotaan dan Program Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), serta para peneliti, para perencana dan pemerhati dalam pembangunan kota (perkotaan). Klasifikasikota berdasarkan perkembangannya. 1. Tahap Eopolis. Merupakan suatu wilayah yang telah berkembang dan telah diatur menjadi kota. 2. Tahap Polis. Merupakan kota yang memiliki sifat agraris, pusat keagamaan, dan pusat pemerintahan. 3. Tahap Metropolis. Meripakan kota besar yang perekonomiannya mengarah ke sektor industri. 4. Tahap KlasifikasiPertumbuhan, Sektor Basis dan Kompetitif Kota Jambi Yusral; Junaidi; Adi Bakti Program Magister Ilmu Ekonomi Fak.Ekonomi Universitas Jambi Abstract. This study aims to determine the classification of economic growth in the city of Jambi, base and non-base sectors in the economy of the city of Jambi, Competitive sectors in the Berikutklasifikasi kota berdasarkan sejarah awal perkembangannya: Baca juga: Kota: Pengertian Contoh Peristiwa yang Menunjukkan Pertumbuhan Manusia. Skola. 30/07/2022, 11:00 WIB. Contoh Penerapan Sila Pertama Pancasila terhadap Hewan DIferensiasi Sosial: Arti, Ciri dan Bentuknya. Teori Struktur Kota. Stratifikasi Sosial: Arti, Dasar 4Klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduknya adalah sebagai berikut: Kota kecil, adalah kota yang berpenduduk antara jiwa. Kota besar, adalah kota yang berpenduduk antara 100.000- 1.000.000 jiwa. Kota metropolitan, adalah kota yang berpenduduk lebih dari 1.000.000 jiwa. Kota megalopolis dan Ekumenopolis. Adabanyak kota tersebar di seluruh penjuru dunia dengan sejarah dan perkembangannya masing-masing. Para ahli kota kemudian mengklasifikasikan kota berdasarkan kriteria tertentu. Klasifikasi kota adalah upaya menggolongkan kota atas dasar karakteristik tertentu. Kali ini kiata akan lihat kota berdasarkan fungsinya. Memilikigedung perkantoran dan hiburan. memiliki sarana olahraga. Memiliki alun-alun. memiliki lahan parkir. Memiliki kompleks hunian untuk masyarakat ekonomi rendah, sedang, dan elite. Masyarakat kota. Memiliki beberapa ciri, yaitu: Hubungan sosial yang bersifat gesselschaft. Memiliki segresi keruangan. PengertianKota. Pengertian Kota adalah manifestasi geografis yang dihasilkan dari unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi, politik, dan bahkan budaya yang dikandungnya. Ada juga makna lain: kota adalah inkarnasi geografis, diciptakan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi, politik dan budaya yang terkandung dalam hubungan timbal balik Berdasarkanpertumbuhan kota dan sosio kulturnya (. Klasifikasi Kota Guru Geografi Man 1 Gunungkidul Diy from kota kecil, yaitu kota yang berpenduduk . Β· kota sedang, memiliki jumlah penduduk 50.000 sampai 100.000 jiwa. Studisejarah perkembangan dan pertumbuhan kota yang spesifik ini jelas akan merupakan bagian yang penting didalam penentuan kebijaksanaan dan pertimbangan didalam perencanaan untuk perkembangan kota tersebut dimasa mendatang. Selanjutnya berdasarkan pada kenampakan morfologi kota serta jenis penjalaran areal kota yang ada, menurut Hudson Olehkarena itu, interaksi kota dan desa sangat menentukan pola persebaran masyarakat desa dan kota. Hubungan desa dan kota dapat ditinjau sebagai berikut: ditinjau dari kepentingan masyarakat kota, interaksi desa-kota unyuk pemenuhan kebutuhan bahan pangan dan bahan dasar industry. Desa merupakan permukiman penduduk yang terletak di luar kota W9OfUm. Kota Adalah Oleh Guru PendidikanDiposting pada November 20, 2019September 18, 2020 – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di Kali ini akan membahas mengenai Kota. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Kota? Simak penjelasan […] 74 Istilah global sermual dijumpai di bidang ekonomi, apabila terjadi aktivitas ekonomi yang meningkat, terjadi surplus, maka akan mendorong penduduk kota melakukan aktivitas ekonominya ke luar negeri. Inilah yang menjadi cikal bakal terjadinya kota tahap globalisasi. Dari segi sosial gejala globalosasi pada tingkat yang berbeda tampak sejak awal abad Masehi, bahkan sebelumnya kettika suatu suku bangsa menjelajah negeri lain dengan berbagai tujuan seperti berdagang, menyebarkan agama, mencari kehidupan baru, atau sekedar berkunjung. Untuk dapat berkelana, mereka memiliki nilai surplus. Hal inilah yang menyebabkan adanya pola pikir global. Contoh ketika Laksmana Cheng Ho dari dinasti Ming Tiongkok pada awal abad ke-15 melakukan ekspedisi dengan puluhan armada kapal, dan melakukan tujuh kali ekspedisi. Latar belakang ekspedisi ini dapat meyakinkan pola pikir mengglobal pada masyarakat kota pada waktu itu. Pada masa dinasti Ming, negeri Tiongkok mengalami kemajuan dan kemakmuran yang luar biasa. Surplus yang terjadi mendorong mereka memeperkenalkan segala sesuatu yang mereka miliki kepada dunia luar. Hal inilah yang menjadi cikal bakal kota global, karena mengingat bahwa suatu kota dikatakan mengglobal apabila masyarakatnya memiliki kebiasaan untuk melakukan relasi dengan kota lain di luar kotanya bahkan manca negara. Dengan terbentuknya kota global telah ada dua surplus dalam perkembangan sebuah kota, yaitu surplus suatu kawasan sebagai syarat terbentuknya kota, dan surplkus kota sebagai syarat terbentuknya kota global. Apabila surplus kota berhenti, kota tidak akan mampu lagi melakukan akses ke kota lain, di negeri yang berbedaq, dengan kata lain kota tidakmlagi mampu mengglobal. B. Klasifikasi dan Tipologi Masyarakat Kota Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan. Dalam pengertian umum klasifikasi merupakan suatu usaha untuk mengelompokkan suatu entitas yang memiliki beberapa ciri yang sama. Sedangkan tipologi, yang berasal dari kata tipo pengelompokan dan logos 75 ilmu, tipologi dapat diartikan sebagai suatu usaha pengklasifikasian sebuah tipe berdasarkan berdasarkan karakteristik umum yang melekat pada obyek. Jadi klasifikasi tipologi kota merupakan usaha untuk menggolong-golongkan kota-kota berdasarkan ciri karakteristik yang dimilikinya. Klasifikasi kota dapat didasarkan pada berbagai susut pandang, dalam kajian ini klasifikasi kota menekankan pada segi fungsi, segi fisik, klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan dan hirarkinya. 1. Klasifikasi Kota Berdasarkan Karakteristik Fungsinya. Klasifikasi kota bertdasarkan fungsi, mempertimbangkan fungsi suatu kota yang dianggap dominan dan menonjol dari kota yang bersangkutan. Dalam perkembangannya suatu kota dapat saja mengalami perubahan fungsi, dari suatu fungsi berubah ke fungsi yang lain. Misalnya kota yangsemula lebih dikenal sebagai kota pusat keagamaan atau pusat pemerintahan kemudian berubah menjadi kota perdagangan. Perubahan fungsi itu dimungkinkan karena adanya perkembangan di bidang teknologi tarnasportasi dan komunikasi, sehingga fasilitas-fasilitas perkotaan yang ada semakin lengkap. Pada abad ke 21 ini kota-kota yang ada umumnya tidak hanya mempunyai fungsi tunggal, hal ini disebabkan karena manusia mempunyai kegiatan yang kompleks, seperti kegiatan sosial,politik, ekonomi budaya, yang umumnya berpusat di kota-kota tersebut. Berdasarkan latar belakang historis, kultural, fisikal, kemasyarakatan, ekonomi yang memberi ciri karakteristik suatu kota, suatu kota pada kenyataannya memang mempunyai potensi penonjolan fungsi yang berbeda-beda. Namun demikian dalam kehidupan modern suatu kota yang mempunyai tipe benar-benar murni dalam arti mempunyai tipe tunggal tidaklah ada. Hadi Sabari Yunus,20096. a. Klasifikasi kota berdasarkan fungsi menurut Gist, Halbert, 1 Kota berfungsi sebagai pusat industri. Kegiatan industri mencakup berbagai jenis kegiatan, antara lain industri primer, industri sekunder, industri tersier. Kadang-kadang suatu kota mempunyai fungsi gabungan dari berbagai industri tersebut. Kotakota di negara sedang berkembang umumnya kegiatan yang menonjol adalah industri primer, 76 seperti industri pertambangan, perikanan, pengolahan kayu. Sedang di negara maju umumnya industri yang ada lebih banyak merupakan industri sekunder dan tersier. Dengan semakin meluasnya industri, daerah hunian mengalami penciutan, hal inilah yang mengakibatkan merosotnya lingkungan permukiman di kota-kota besar. Contoh kota Detroit sebagai kota industri mobil, Bombay kota industri tekstil, Johanesberg kota industri intan dan sebagainya. 2 Kota sebagai pusat perdagangan. Setiap kota sebenarnya merupakan pusat perdagangan, tetapi tidak semua kota ditandai oleh kegiatan perdagangan. Kota-kota perdagangan besar umumnya merupakan kota pelabuhan, karena media transportasi yang besar adalah darat dan laut, sehingga kota yang mempunyai potensi ke arah pengembangan dua jenis transportasi tersebut mempunyai potensi besar untuk menjadi kota perdagangan. Contoh kota bersar bertaraf internasional New York, London, Rotterdam, London, Hamburg, Bombay, Hongkong dan lain-lainnya. 3 Kota berfungsi sebagai kota politik. Sebelum di Eropa Barat dilanda Revolusi Industri, kota-kota yang ada pada masa itu merupakan kota pusat pemerintahan. Pada saat itu pusat pemerintahan, pusat administrasi dan politik harus merupakan ibukota negara. Dengan adanya penemuan-penemuan baru di bidang teknologi, kota yang semula merupakan pusat kegiatan politik berubah menjadi kota pusat perdagangan dan industri. Namun demikian peranannya sebagai kota pusat kegiatan politik pemerintahan negara masih sangat jelas. Contoh kota Jakarta, New Delhi, Bangkok, Canberra dan pusat administrasi pemerintahan dapat merupakan ibukota negara, propinsi serta kota kabupaten. 4 Kota berfungsi sebagai kota pusat kebudayaan. Kota dengan fungsi sebagai pusat kebudayaan ditandai dengan adanya potensi kultural yang menonjol dibanding fungsi yang lain. Ada kota kebudayaan yang menonjol dengan kehidupan keagamaan, misalnya kota Mekah, kota 77 Roma. Kota Yerusalem, kota Benares. Disamping itu dapat pula kota tersebut terkenal dengan kegiatan pendidikan, seni dan sebagainya, misalnya kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan kota budaya. 5 Kota berfungsi sebagai kota rekreasi dan kesehatan. Suatu kota akan berfungsi sebagai kota rekreasi ataupun kesehatan, bila kota tersebut mempunyai potensi untuk dapat menarik wisatawanpendatang untuk menikmati kenikmatan tertentu di kota tersebut, baik kenikmatan fisikal maupun untuk maksud penyembuhan. Contoh antara lain Bandung dengan Ciater nya, Palmbeach dengan pantainya yang indah, kota rekreasi di pegunungan, pantai dan sebagainya. 6 Kota dengan fungsi yang tidak menonjol, biasanya merupakan kota- kota kecil atau kota yang masih sangat muda usianya, karena fungsi yang ada belum mampu berkembang, sehingga berbagai fungsi masih mempunyai pengaruh yang sama. Namun demikian dapat pula terjadi kota-kota besarpun dapat terjadi kecenderungan mempunyai berbagai fungsi yang sangat kompleks, sehingga penonjolan fungsi tertentu tampak lemah. Pada saat ini hampir semua kota besar memiliki lebih dari dari satu fungsi fungsi ganda, sehingga semakin banyak fungsi yang ada, permasalahan juga semakin kompleks. b. Klasifikasi kota berdasarkan segi fisikal. Nelson, mengemukakan klasifikasi kota berdasarkan segi fisikalnya dengan menekankan pada segi morfologikalnya. Ada tiga klasifikasi kota dilihat dari segi bentuknya, yaityu 1 Kota yang berbentuk bujur sangkar The square cities . Kota ini biasanya merupakan kota yang terbentuk karena adanya kegiatan yang relatif seragam, umumnya dipengaruhi kegiatan pertanian. Pasar induk terletak di tengah kota, lama kelamaan daerah permukiman akan berkembang di sisi-sisinya ke segala arah karena tidak ada hambatan fisik yang berarti. Bentuk morfologi kota akan berbentuk bujur sangkar. 78 2 Kota berbentuk persegi panjang The rectangular cities , hampir sama dengan kota berbentuk bujur sangkar, hasnya pada ke dua sisi terdapat hambatan alami yang mengganggu kesempatan zona-zona kota untuk berkembang ke samping. Hambatan-hambatan itu dapat berupa topografi yang kasar, hutan, rawa-rawa, laut dan lain-lainnya. 3 Kota berbentuk seperti kipas. Biasanya pusat kota terletak di daerah pinggiran. Umumnya kota bentuk kipas merupakan kota-kota pelabuhan yang mempunyai latar belakan topografi datar, dan tidak meiliki hambatan fisik lainnya. Untuk jelasnya dapat diamati pada gambar-gambar berikut ini. 1 Kota berbentuk bujur sangkar 2 Kota berbentuk empat persegi panjang 3 Kota bentuk kipas c. Klasifikasi Kota Berdasarkan Pertumbuhannya 1 Klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhannya oleh Taylor, Griffith. 79 Berdasarkan karakteristik dinamika fungsionalnya, pertumbuhan kota dapat dikelompokkan menjadi empat tahap pertumbuhan, yaitu a Tahap Infantil the infantil stage . Pada tahap ini belum tampak adanya pemilahan yang jelas merngenai daerah permukiman dengan daerah perdagangan. Juga belum ada pemilahan yang jelas antara kampung-kampung miskin dengan kampung-kamnpung kaya. Bangunan-bangunan masih berserakan tidak teratur, jalan- jalan utama baru ada satu dua. b Tahap Juvenil. Pada tahap ini mulai tampak adanya proses pengelompokkan pertokoan pada bagian-bagian kota tertentu. Rumah-rumah yang baik besar, mulai bermunculan di bagian pinggiran, sementara itu pabrik-pabrik bermunculan di sana sini. c Tahap dewasa. Pada tahap ini mulai kelihatan gejala-gejala segregasi fungsi pemisahan fungsi-fungsi dan kemudian mengelompok. Kelas permukiman rendah jelas perbedaannya dengan permukiman yang lebih baik. Ditinjau dari lokasinya, pola permukiman dan struktur permukimannya, kelas permukiman jelekrendah jauh berbeda dengan kelas permukiman baikelite. Daearh-daerah industri banyak terdapat di lokasi Γ’β‚¬β€œ lokasi yang dekat dengan jalur perhubungan dan pengangkutan. d Tahap tua the senile stage . Pada tahap ini kota ditandai oleh adanya pertumbuhan yang terhenti, kesejahteraan ekonomi penduduk cenderung mengalami gejala penurunan. 2 Klasifikasi Lewis Mumford, mendasarkan klasifikasi kota dari segi tekniko-kultural. Berdasarkan pertimbangan ini klasifikasi kota dapat dibedakan atas empat klasifikasi, yaitu a Fase eoteknikal, pada fase ini permukiman ditandai oleh penggunaan angin, air sebagai sumber tenaga, kayu sebagai bahan bakar. b Fase Paleoteknikal, pada fase ini terlihat adanya kemajuan dalam penggunaan sumber-sumber energi. Sumber tenaga angin, air 80 bahan bakar kayu masih digunakan, tetapi di dominasi oleh penggunaan batubara. Sementara itu tambang besi dan batu baramendominasi perekonomian yang ada. Dengan demikian timbul usaha-usaha peleburan besi, dibangunnya kanal-kanalk, dan mulai digunakannya mesin uap. c Fase neoteknik, kota-kota mulai menggunakan tenaga listrik sebagai sumber energi. Penggunaan jenis metal ringan seperti aluminium semakin meluas, alat-alat komunikasi seperti radio dan telepon dan permesinan semakin disempurnakan. Menurut Mumford, pada tahap ini kota-kota telah tumbuh menjadi kota besar metropolis, bangunan-bangunan bertingkat mulai berkembang, lalu lintas semakin padat, berbagai pengaruh negatip kehidupan perkotaan sepertti kejahatan, kenakalan remaja, pencemaran, mulai mengakibatkan goncangan-goncangan sosial yang memerlukan penanganan yang serius. d Fase Bioteknik, pada fase ini peradaban manusia dan semua pertimbangan tindakan manusia selalu ditinjau dari matra biologis dalam konteks yang luas, dibandingkan dengan pertimbangan fisikal semata. Pengetahuan manusia tentang bakteriologi diterapkan untuk pengobatan dan sanitasi. Demikian pula pengetahuan tentang phisiologi diterapkjan untuk tujuan analisis berdasarkan gizi dan pengaturan makanan, sehingga nutrisi dan diet diperhatikan. Adapun pengetahuan psikologi, ekologi diterapkan pula untuk analisis berbagai bidang kehidupan manusia, sehingga terjadi hubungan harmonis antara manusia dengan manusia lain, hubungan harmonis antara masusia dengan lingkungan, bahkan hubungan kewilayahan misalnya hubungan masyarakat desa Γ’β‚¬β€œ kota, managemen kota dan sebagainya. Lewis Mumford di samping mengemukakan pertumbuhasn kota berdasarkan teknikalnya, juga meninjau pertumbuhan kota berdasarkan 81 kondisi sosio kulturalnya. Dalam hal ini dikenal adanya enam fase pertumbuhan kota sebagai berikut a Fase eopolis, pada tahap ini dicerminkan oleh adanya komunitas desa yang semakin maju, walaupun kondisi kehidupan masih didasarkan pada kegiatan pertanian, pertambangan dan tahap ini suatu wilayah berkembang menjadi kota baru. b Fase polis, ditandai munculnya pasar yang cukup besar, beberapa kegiatan industri yang cukup besar mulai bermunculan, namun pengaruhnya masih terbatas. Kenampakkan ke kotaan jelas terlihat walaupun masih dalam skala kecil, kota masih meiliki nsifat agraris. c Fase metropolis, kenampakkan ke kotaan bertambah besar. Fungsi- fungsi perkotaannya terlihat mendominasi kota-kota kecil yang berada di sekitarnya dan daerah perdesaaan, spesialisasi fungsi mulai nampak. Pada tahap ini kota semakin berkembang , perekonomiannya mengarah ke industri. d Fase megalopolis, ditandai oleh adanya tingkah laku manusia yang hanya berorientasi pada materi. Standardisasi produksi lebih diutamakan daripada usaha-usaha kerajinan tangan, ukuran lebih diutamakan daripada bentuk. Wilayah perkotaan nyang terdiri dari beberapa kota metropolis yang berdekatan lokasinya, membentuk jalur perkotaan yang sangat besar. e Fase tyranopolis, pada tahap ini ukuran budaya adalah pada apa-apa yang tampak. Masalah materi, ketidak acuhan di segala aspek kehidupan mewarnai tingkah laku penduduknya. Sementara itu kondisi perdagangan yang ada mulai menunjukkan gejala-gejala penurunan. Dengan kata lain kota pada tahap ini kehidupannya sudah dipenuhi dengan kerawanan sosial, seperti kemacetan lalu lintas dan tingkat kriminalitas yang tinggi. f Fase nekropolis, tahap ini disebut juga suatu keadaan kota menuju kematian. Hal ini dapat disebabkan oelh adanya peperangan, kelaparan, wabah penyakit hebat yang melanda kota tersebut. Keadaan 82 ini mengakibatkan timbulnya kemunduran pelayanan kota beserta fungsi-fungsinya, akibatnya kota-kota seperti ini menunjukkan gejala kehancuran, kota berkembang menuju keruntuhan. Satu hal yang disepakati pleh para ahli sosiologi kota, bahwa perkembangan kota-kota besar, terutama di negara-negara Eropa, dimulai sejak terjadinya revolusi industri di Inggris sekitar abad 18 dan 19. Proses ini diikuti pertambahan penduduk yang cepat. d. Klasifikasi kota Berdasarkan Hirarkinya 1 Klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduk menurut Northam Tabel 8. Klasifikasi hiraki kota berdasar jumlah Penduduk Order atau nomor kelas Notasi kelas Perkiraan jumlah penduduk I II III IV V VI VII VIII IX Hamlet Village Town Small city Medium size city Large city Metropolis Megalopolis Eumenopolis 16 - 150 150 - 1000 1000 - - - - - indefinite Indefinite-but at least several millions Indefinite Γ’β‚¬β€œ but likely tens of millions Sumber Northam ,Urban Geography 1976 18 2 Sistem penggolongan kota berdasarkan gejala pemusatan penduduk juga dibuat oleh C,Doxiadis dan Saxena. Jumlah batas minimal penduduk kota, untuk setiap tahapan dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 9. Jumlah Batas Minimal Penduduk Kota No Besaran Kota Jumlah 83 Pendudukorang 1 Dwelling group 40 2 Small neighborhood 250 3 Neighborhood 1500 4 Small Town 9000 5 Town 6 Large city 7 Metropolis 8 Courbation 9 Megalopolis 10 Urban region 11 Urban continent 12 Ecumenepolis Sumber Langgeng dan Lutfi,2014104 Di Indonesia dibuat penggolongan kota berdasarkan jumlah penduduk sebagai berikut a Kota kecil, jumlah penduduk Γ’β‚¬β€œ orang b Kota sedang, jumlah penduduk Γ’β‚¬β€œ orang c Kota besar, jumlah penduduk Γ’β‚¬β€œ orang d Kota metropolis, jumlah penduduk di atas orang . Oleh karena masing-masing negara mempunyai latar belakan kondisi sosial ekonomi budaya yang tidak sama, maka penggolongan kota berdasarkan jumlah penduduknya tidak sama. C. Karakteristik Perkembangan Kota Tahap Pra Modernisasi, Modernisasi dan Globalisasi. Klasifikasi Kota – Apa itu kota? Kota adalah perwujudan geografis yang dihasilkan dari unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, politis bahkan budaya yang dikandungnya. Penjelasan lengkapnya simaklah pembahasan kami mengenai Materi Klasifikasi Kota Berdasarkan Sejarah Berdirinya, Tingkat Perkembangannya, Fungsinya, Jumlah Penduduknya Lebih lengkapnya simak artikel di bawah ini. Klasifikasi Kota Apa itu Kota? Kota adalah perwujudan geografis yang dihasilkan dari unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, politis bahkan budaya yang dikandungnya. Ada juga makna yang lain, Kota merupakan perwujudan geografis, yang disebabkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi, politik dan budaya yang terkandung di dalamnya dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain. Pengertian lain, Kota adalah sebuah bentang budaya yang disebabkan oleh unsur-unsur alami dan non-alami dengan gejala pemusatan populasi yang cukup besar dan pola dan corak kehidupan yang heterogen dan materialistis dibandingkan dengan wilayah ataupun wilayah belakangnya Adapun arti yang lain, yakni kota adalah sebuah pemukiman dengan kepadatan penduduk lebih besar dari kepadatan wilayah nasional, dengan struktur keberadaan non-pertanian dan sistem penggunaan lahan beragam yang dicakup oleh gedung-gedung tinggi yang berdekatan. Ada beberapa istilah untuk memahami kota, yakni antara lain City pusat daerah yang memiliki suasana kehidupan atau penghidupan yang modern atau disebut daerah atau Fauburgh suatu daerah peralihan yang lokasinya berdekatan dengan pusat kota dengan luas mencakup daerah penglajo atau commuterSuburban Fringe daerah peralihan antara kota dan desa, lokasinya mengelilingi Fringe daerah batas luar kota yang memiliki sifat-sifat yang serupa dengan kota kecuali pusat kota. Rulal Urban Fringle jalur daerah yang terletak antara daerah kota yang berdekatan dengan desa, daerah ini juga ditandai dengan penggunaan tanah suatu kota kabupaten. Baca Juga Peta Negara Maju dan Berkembang Klasifikasi Kota Berdasarkan Sejarah Berdirinya Kota sebelum Masehi SM – Kota tua yang didirikan 2500 tahun sebelum masehi. Contohnya seperti Athena, Roma, BabilonKota-kota di abad pertengahan – Kota yang pembangunannya sekitar abad ke-5 – abad 10, sebab dari pengaruh perdagangan misalnya seperti Genoa & VehiciaKota-kota lama yang ada di Timur Tengah & Timur Jauh – Misalnya seperti Spanyol, Portugis, Bagdad, Beijing, dunia modern – Yang timbul akibat adanya perkembangan yang pesat dalam bidang ekonomi dan trasnportasi. Berdasarkan Tingkat Perkembangannya Tingkat Eopolis – Tahap perkembangan desa yang telah teratur, sehingga masyarakat penghuni daerah tersebut telah memperlihatkan ciri-ciri dari daerah perkotaan. Yang artinya adalah peralihan dari pola kehidupan desa tradisional ke arah kehidupan perkotaan / Polis – Maksudnya yaitu tahapan yang mana suatu daerah kota yang masih memiliki ciri atau sifat-sifat agraris atau berorientasi dalam sektor pertanian. Di Indonesia sendiri sebagian besar bercirikan Metropolis – Tahap metropolis ini adalah kelanjutan dari tahap polis, yang ditandai sebagian besar berorientasi kehidupan ekonomi nya mengarah ke industri. Misalnya Kota Jakarta, Surabaya, dan Kota Megapolis – Wilayah perkotaan yang memiliki ukuran yang sangat besar sangat besar maka megapolis ini juga disebut dengan β€œKota maha besar”, biasanya terdiri dari beberapa kota metropolis yang menjadi 1 sehingga membentuk jalur perkotaan. Kota Megapolis ini pada umumnya telah mencapai tingkat tertinggi dan memperlihatkan atau memiliki tanda akan mengalami penurunan kualitas. Misalnya seperti Washington, San Fransisco, dan masih banyak lagi. Berdasarkan Fungsinya Kota Pusat Produksi – Fungsinya adalah sebagai pemasok, baik pemasok bahan mentah, setengah jadi bahkan bahan yang sudah jadi. Misalnya seperti kota Industri pertambangan, yakni Bukit Asam dan Ombilin batu bara, Soroako nikel, LNG Arun & Bontang dan Pusat Perdagangan – Kota yang memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan baik domestik atau bahkan Pusat Pemerintahan – Kota yang memiliki fungsi sebagai pusat ibukota negara. Seperti Pusat Kebudayaan – Kota yang memiliki fungsi sebagai pusat kebudayaan seperti Yogya dan Surakarta. Pusat keagamaan, seperti Mekkah, Yerusalam, dan Vatikan Kota Pusat Kesehatan dan Rekreasi Health and Recreation Center. Berdasarkan Jumlah Penduduknya Kota kecil – Jumlah penduduknya – jiwa. Seperti ibukota kecamatanKota sedang – Jumlah penduduknya – jiwa. Seperti Sibolga, dan Bukit TinggiKota Besar – Jumlah penduduknya – jiwa. Seperti Cirebon, Kerawang, dan SerangKota Metropolitan – Jumlah penduduknya – jiwa. Seperti Kota Bandung, Surabaya, Medan, Semarang, dan Ujung PandangKota Megapolitan – Jumlah penduduknya lebih dari jiwa. Seperti Kota Jakarta, Tokyo dan lainnya. Stadium Pembentukan inti kota/ Nuclear Phase – Tahap pembentukaan Central Business Distric pada tahap ini, baru dimulai pembangunan gedung-gedung yang baru karena sebab dari adanya foundasi gedung tua, bentuk klasik dan formatif / Formatif phase – Ditandai dari kamampuan sector industri, transportasi dan perdagangan, dan makin meluasnya pabrik dan perumahanModern Phase / Stadium Modern – Kota yang sudah mulai kompleks, timbulnya peristiwa penggabungan dengan pusat-pusat kegiatan baik kota satelit atau bahkan dengan kota lain yang berdekatan. Misalnya seperti GERBANG SUSILA yang untuk mengembangkan wilayah Surabaya, JOGLO SEMAR, JABODETABEK dan lainnya. Baca Juga Konsep Wilayah dan Perwilayahan [su_box title=”KARATERISTIK KOTA” box_color=”000c09β€³ radius=”0β€³] Ciri-ciri Fisik Kota Adanya sarana dan prasarana perekonomian seperti, pasar, supermarket. Memiliki gedung-gedung pemerintahan, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Adanya alun-alun di pusat kota yang berfungsi sebagai tempat istirahat. Adanya tempat parkir kendaraan yang luas Adanya tempat rekreasi, rekreasi pendidikan, hiburan, bioskop, karaoke, kolam renang, dan tempat olah raga dll. Adanya ruang terbuka, daerah terbuka dianggap sebagai paru-paru kota, seperti jalur hijau, taman kota, dan sejenisnya. Terdapat komplek perumahan, terdiri dari a. Daerah slum pemukiman kumuh; b. Pemukiman masyarakat ekonomi rendah RSS, Rumah susun; c. Pemukiman golongan ekonomi menengah ke atas, seperti Ral estate, apartemen mewahd. Perumahan masyarakat elite Ciri-ciri Sosial Masyarakat Kota Masyarakatnya heterogenitas / beraneka ragam Sikap hidup induvidualistis Hubungan sosial bersifat patembayat sifat hubungan tidak didasarkan kekeluargaan atau gotong royong, melainkan hubungan yang formal, hubungan fungsional misalnya seperti majikan dan karyawan, pimpinan dengan bawahan Adanya pemisahan yang bisa menimbulkan kelompok-kelompok tertentu. Misalnya seperti perumahan tentara, komplek pertokoan, Pecinan, Bugisan dan lainnya. Norma agama di perkotaan tidak begitu ketat Pandangan hidup masyarakat kota lebih rasional [/su_box] Apa itu Kota?Kota adalah perwujudan geografis yang dihasilkan dari unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, politis bahkan budaya yang dikandungnya. Ada juga makna yang lain, Kota merupakan perwujudan geografis, yang disebabkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi, politik dan budaya yang terkandung di dalamnya dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain. Pengertian lain, Kota adalah sebuah bentang budaya yang disebabkan oleh unsur-unsur alami dan non-alami dengan gejala pemusatan populasi yang cukup besar dan pola dan corak kehidupan yang heterogen dan materialistis dibandingkan dengan wilayah ataupun wilayah belakangnya Sebutkan ciri ciri fisik Kota? Ciri-ciri Fisik Kota 1. Adanya sarana dan prasarana perekonomian seperti, pasar, Memiliki gedung-gedung pemerintahan, baik pemerintah pusat dan pemerintah Adanya alun-alun di pusat kota yang berfungsi sebagai tempat Adanya tempat parkir kendaraan yang luas5. Adanya tempat rekreasi, rekreasi pendidikan, hiburan, bioskop, karaoke, kolam renang, dan tempat olah raga Adanya ruang terbuka, daerah terbuka dianggap sebagai paru-paru kota, seperti jalur hijau, taman kota, dan komplek perumahan, terdiri dari a. Daerah slum pemukiman kumuh; b. Pemukiman masyarakat ekonomi rendah RSS, Rumah susun; c. Pemukiman golongan ekonomi menengah ke atas, seperti Ral estate, apartemen mewahd. Perumahan masyarakat elite Sebutkan ciri-ciri sosial masyarakat Kota? Ciri-ciri Sosial Masyarakat Kota 1. Masyarakatnya heterogenitas / beraneka ragamSikap hidup induvidualistis2. Hubungan sosial bersifat patembayat sifat hubungan tidak didasarkan kekeluargaan atau gotong royong, melainkan hubungan yang formal, hubungan fungsional misalnya seperti majikan dan karyawan, pimpinan dengan bawahan3. Adanya pemisahan yang bisa menimbulkan kelompok-kelompok tertentu. Misalnya seperti perumahan tentara, komplek pertokoan, Pecinan, Bugisan dan Norma agama di perkotaan tidak begitu ketatPandangan hidup masyarakat kota lebih rasional Jelaskan Klasifikasi Kota Menurut Houston Stadium Pembentukan inti kota/ Nuclear Phase – Tahap pembentukaan Central Business Distric pada tahap ini, baru dimulai pembangunan gedung-gedung yang baru karena sebab dari adanya foundasi gedung tua, bentuk klasik dan Stadium formatif / Formatif phase – Ditandai dari kamampuan sector industri, transportasi dan perdagangan, dan makin meluasnya pabrik dan perumahan3. Modern Phase / Stadium Modern – Kota yang sudah mulai kompleks, timbulnya peristiwa penggabungan dengan pusat-pusat kegiatan baik kota satelit atau bahkan dengan kota lain yang berdekatan. Misalnya seperti GERBANG SUSILA yang untuk mengembangkan wilayah Surabaya, JOGLO SEMAR, JABODETABEK dan lainnya. Demikianlah pembahasan kami mengenai Materi Klasifikasi Kota. Baca juga Materi Sumber Daya Manusia. Semoga bermanfaat. ο»ΏAda banyak kota tersebar di seluruh penjuru dunia dengan sejarah dan perkembangannya masing-masing. Para ahli kota kemudian mengklasifikasikan kota berdasarkan kriteria tertentu. Klasifikasi kota adalah upaya menggolongkan kota atas dasar karakteristik tertentu. Kali ini kiata akan lihat kota berdasarkan fungsinya. Kota punya berbagai macam fungsi baik itu sebagai pusat perdagangan, pemerintahan, industri, pendidikan hingga kebudayaan. Sejalan dengan perkembangannya, kota dapat memiliki fungsi yang dominan di bidang tertentu. Namun kota yang telah punya fungsi tertentu itu dapat mengalami perubahan fungsi karena pengaruh fasilitasi kota dan kemajuan teknologi yang pesat. Jakarta dulunya adalah pusat perdagangan dan kini menjadi pusat pemerintahan. Baca juga Batas lempeng konvergen, divergen dan transform 1. Kota sebagai pusat kebudayaan Kota yang berfungsi sebagai pusat kebudayaan memiliki potensi budaya yang lebih dominan dibandingkan dengan potensi yang lainnya. Potensi budaya ini berkaitan dengan adat/agama serta adanya pusat kerajaan di masa lalu. Contoh kota pusat kebudayaan di Indonesia adalah Yogyakarta dan Solo. 2. Kota sebagai pusat perdagangan Secara umum kota punya pusat pedagangan, namun tidak semua kota memiliki aktifitas yang sangat dominan di bidang perdagangan. Kota pusat perdagangan ini dahulu bisa dimulai dari adanya kegiatan pelabuhan. Pelabuhan menjadi pintu masuk barang dan komoditas perdagangan sehingga daerah disekitarnya berkembang pesat. Namun dengan jaringan jalan raya, penerbangan dan rel yang semakin modern saat ini kota pusat perdagangan menyebar bukan hanya di dekat pelabuhan. Contoh kota pusat perdagangan di Indonesia adalah Surabaya, Medan, Jakarta, Cirebon, dan Semarang. Baca juga Ciri batuan beku, sedimen dan metamorf Bandung kota pusat wisata dan pendidikan 3. Kota sebagai pusat industri Kota berlabel pusat industri jika kegiatan industri di daerah tersebut lebih dominan diantara kegiatan lain. Kota-kota industri ini biasanya memiliki pertumbuhan yang pesat dan menjadi sasaran kaum urban. Contohnya adalah Karawang, Cikarang dan Bekasi. Baca juga Anomali El Nino dan La Nina Konsep geografi Heny J Warman 4. Kota pusat pemerintahan Kota pusat pemerintahan dapat berkembang secara cepat karena perannya dalam mengatur sistem pemerintahan. Kota pusat pemerintahan umumnya memiliki hubungan luas dengan kota lain. Semua kegiatan juga banyak dilakukan di kota ini mulai dari pendidikan, perdagangan, politik, hingga budaya. Contohnya Jakarta, Bangkok, Washington. 5. Kota pusat pariwisata Kota sebagai pusat pariwisata karena didalamnya terdapat berbagai macam kegiatan yang memiliki nilai jual pariwisata. Nilai jual pariwisata ini bisa berasal dari fenomena alam atau buatan. Contoh kota pusat pariwisata adalah Bandung, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Singapura, Las Vegas dan Paris. Baca juga Perlapisan batuan sedimen 6. Kota pusat pendidikan Kota sebagai pusat pendidikan karena didalamnya terdapat berbagai sekolah atau perguruan tinggi berkualitas dan ternama. Contohnya Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

sebutkan klasifikasi kota berdasarkan pertumbuhan kota dan sosio kulturalnya